Iso pada puskesmas


















Sertifikasi ISO seakan sudah menjadi kebutuhan bagi institusi yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat, termasuk pelayanan kesehatan publik. Sebenarnya fungsi utama eksistensi puskesmas sebagai unit public service adalah upaya promotif dan preventif terhadap risiko kesakitan di tengah masyarakat yang dilayaninya.

Sedangkan, sertifikasi ISO berhubungan dengan fungsi kuratif Puskesmas. Bila fungsi kuratif berhubungan dengan upaya kesehatan perorangan UKP , maka fungsi promotif dan preventif berkaitan dengan upaya kesehatan masyarakat UKM. Jadi, relevansi sertifikasi ISO lebih ditujukan pada puskesmas plus yakni puskesmas yang menjalankan fungsi kuratif berupa rawat inap dan rawat jalan secara simultan.

Area Sertifikasi Beberapa puskesmas yang telah mendapatkan sertifikasi ISO dengan logo ISO yang terpampang di dinding kantornya menganggap skop pelayanannya sudah prima. Namun pada lembaga perbankan, menurut seorang konsultan ISO permintaan sertifikasi ISO pada proses kliring, tapi logo ISO dipajang seakan-akan seluruh area pelayanan dalam perbankan tersebut sudah mendapatkan ISO Proses validasi tidak sebatas pemantauan dan pengukuran, tetapi verifikasinya pada keluhan penyakit pasien dan penulisan resep obat dari dokter.

Dalam proses validasi, seorang dokter dituntut kesediaannya untuk terbuka memberikan keterangan dan mau diverifikasi, demikian halnya dengan pasien puskesmas yang terpilih untuk diverifikasi. Verifikasi yang penting adalah kebiasaan dokter baru siap melayani pasien ketika orang-orang yang datang berobat pasien sudah terkumpul dan mengantri diruang tunggu.

Kenyataan ini mungkin bisa terjadi pada puskesmas di wilayah pedesaan yang masih terbatas jumlah dokternya, namun hal ini tidak tertutup kemungkinan juga terjadi pada puskesmas di perkotaan yang telah memiliki jumlah dokter yang sudah lumayan banyak. Pada puskesmas yang mengharapkan mendapat sertifikat ISO, semestinya perilaku dokter semacam itu harus mendapatkan perhatian karena akan mengganggu aspek pelayanan medis pada puskesmas sehingga saatnya untuk merubah kebiasaan.

Bila dekade an, mungkin masih bisa dimaklumi karena terbatasnya jumlah dokter yang siap melayani keluhan penyakit pasien, namun kini jumlah dokter sudah relatif banyak, apalagi dengan banyaknya dokter PTT Pegawai Tidak Tetap yang disebar di pelosok desa. Pelayanan puskesmas yang berdimensi kualitas tatakelola management system klinik sudah seharusnya melakukan, antara lain: keamanan, keselamatan, audit klinik, efektifitas, efisiensi, keterlibatan pasien, fokus pada pasien, pelayanan tepat waktu, serta penelitian dan pengembangan.

Proses pencapaian dimensi kualitas inilah yang harus di audit dengan baik dalam ISO. Bila pasien sudah menunggu, lalu dokter datang seenaknya, hal ini tidak sesuai dengan yang dijanjikan dalam audit itu. Hal ini yang melandasi adanya indikator-indikator dalam upaya pencapaian dimensi kualitas dalam tatakelola klinik puskesmas.

Proses validasi jasa pelayanan kesehatan tidak hanya berfokus pada dokter dan penyakit pasien itu sendiri, tetapi menyangkut proses kelembagaannya dimulai dari bagaimana kualitas pelayanan pendaftaran di front office. Selanjutnya melangkah ke tahap data pasien, apakah terekam dan tersimpan dengan baik, jangan sampai setiap berobat selalu membuat kartu baru, Kemudian pada saat pasien menunggu untuk pemeriksaan, bagaimana dengan data-data pasien yang dipegang dokter apakah sama, lalu SOP untuk pemeriksaan tekanan darah, suntik, dan seterusnya.

Bicara mengenai kompetensi, semua dokter sudah certified karena sudah memenuhi peraturan yang berlaku setelah yang bersangkutan mengikuti kerja praktek di rumah sakit dan tidak bisa mengukur produknya dari sakit menjadi sembuh, karena hal ini sangat relatif.

Melalui program-programnya, Puskesmas terus melakukan pembinaan kesehatan kepada masyarakat dan memantau kondisi kesehatan warga yang ada di sekitar wilayah kerjanya. Sesuai dengan Permenkes RI No. Halo Lokal Halo Lokal. Life Hack. Bisnis Finansial. Cerpen Novel Puisi. Gaya Hidup. Fesyen Hobi Karir Kesehatan. Film Humor Media Musik. Bahasa Edukasi Filsafat Sosbud. Kotak Suara. Analisis Kandidat. Birokrasi Hukum Keamanan Pemerintahan. Ruang Kelas. Digital Lingkungan Otomotif Transportasi.

Kuliner Travel. Konten Terkait. Cokie Sutrisno Mohon Tunggu Jurnalis - Pewarta blogging Barlingmascakeb. Laporkan Konten. Laporkan Akun. Peralatan Puskesmas Cipageran meliputi : 1. Peralatan Mebeuler 3. UGD : Setiap hari kerja 2. Poli Umum th : Setiap hari kerja 4. Poli Gigi : Senin s. Jumat 6. Imunisasi bayi : Rabu b. Pemeriksaan Ibu Hamil : Senin dan Kamis c. Sabtu e. Persalinan : Setiap hari kerja 7. Anak : Jumat b.

Dewasa : Selasa 8. Laboratorium : Setiap hari kerja 9. Pelayanan Jamkesmas Gakin : Setiap hari kerja Kegiatan Rutin Lainnya : a. Apel pagi, Setiap hari b. Staf Meeting, sebulan sekali c. Rapat Pembina Wilayah, sebulan sekali d. Hari Informasi untuk karyawan puskesmas, seminggu sekali Kamis e.

Lokmin Posyandu Tingkat Kelurahan, sebulan sekali f. Lokmin Posbindu Tingkat Klurahan, sebulan sekali g. Pembinaan Paraji, 6 bulan sekali h. Koordinasi dengan Dinkes, seminggu sekali i. Yani, sebulan sekali j. Pengajian, di bulan Ramadhan k. Posyandu 2. Posbindu 3. Poli rawat jalan gigi c. Puskesmas Keliling Puskel 2. Program P2 Flu Burung i. Program Universal Precaution UP 4. Peningkatan Kesehatan Lingkungan Kesling a. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat a.

Distribusi tablet Fe untuk Ibu Hamil c. Pemberian PMT pemulihan balita gizi buruk pada gakin d. Penanganan Gizi Buruk dan Gizi Kurang e. Memantau balita yang naik berat badannya di posyandu f. Memantau dan menangani balita bawah garis merah g. Pos Gizi 6. Penyuluhan kesehatan di dalam dan luar gedung b. Program bayi mendapat ASI eksklusif d. Program Kota Sehat g. Mading h. Pustaka Kesehatan 2. Nama : Puskesmas Cimahi selatan Lokasi : Jl.

Baros No.



0コメント

  • 1000 / 1000